Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket
jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork.
Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan
sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan
selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan
yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket
yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan
paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Routing berdasarkan Prosesnya:
Routing berdasarkan Prosesnya:
- Routing Langsung
Routing langsung adalah penyampaian paket data antar host yang terdapat dalam network yang sama. Pengiriman data dilakukan secara langsung dari host pengirim ke host penerima tanpa harus melalui perantara dulu. - Routing Tidak Langsung
Routing tidak langsung adalah penyampaian paket data antarhost pada network yang berbeda, sehingga penyampaian data antarkeduanya harus melalui perantara (router).
Pada tabel routing terdapat beberapa hal, yaitu:
> Network Destination: tujuan paket data yang dapat dilayani oleh localhost
> Netmask: masking yang digunakan oleh destination
> Gateway: alamat IP yang menjadi perantara menuju ke destination.
> Interface: kartu jaringan yang digunakan sebagai hardware menuju destination.
> Metric: jumlah langkah routing (hop) yang diperlukan untuk sampai ke tujuan destination)
Routing berdasarkan cara pengisian tabel
- Static Routing
Static Routing adalah proses penambahan entry routing pada tabel routing yang dilakukan secara manual oleh seorang network administrator. Proses yang dilakukan, meliputi penambahan entry routing default routing, dan entry routing non default gateway. - Dynamic Routing
Dynamic routing mrupakan metoda untuk pemberian entry routing secara otomatis (dynamic), yang dilakukan oleh protokol routing.
RFC 950 mendefinisikan
penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask
sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network
identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP.
Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai
berikut:
- Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
- Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang
menggunakan TCP/IP membutuhkan
sebuah subnet maskmeskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan
satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang
digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas)
ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika
membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap nodeTCP/IP.
No comments :
Post a Comment